Melanjutkan review dari 5 Tempat Wisata di Jogja Anti Mainstream , yang ketiga yaitu Wisata Sejarah Candi Sambisari Jogja.
Sejarah Candi Sambisari
Candi Sambisari adalah Candi Hindu yang dibangun pada abad ke-9 pada masa pemerintahan Raja Rakai Garung pada zaman Kerajaan Mataram Kuno.
Awal mula ditemukannya Candi Sambisari yaitu pada tahun 1966 , kala itu ada
seorang petani yang sedang mencangkul tanah diatas candi, karena pada
saat itu bangunan Candi Sambisari tertimbun lahar setebal 6,5 meter yang diduga karena letusan Gunung Merapi yang terjadi pada abad 11 dan pada saat itu lahan bekas lahar merupakan sawah di desa Sambisari.
Cangkul yang mengenai batu yang keras dengan pahatan dipermukaan batu mengherankan warga sekitar sampai akhirnya Dinas Purbakala mendatangi Sawah Karyowinangun untuk melakukan penelitian terhadap batu yang menggegerkan warga Sambisari.
Batu berpahat yang ditemukan itu diduga merupakan bagian dari candi yang mungkin terkubur di bawah area sawah. Kemudian dinas purbakala mengadakan penggalian di sawah karyowinangun , mereka menemukan ratusan bongkahan batu berpahat beserta arca-arca kuno.
Setelah diadakan penggalian besar-besaran , akhirnya pada tahun 1986 Candi Sambisari mulai terlihat tetapi masih belum tertata rapi. Sehingga Dinas Purbakala harus mengadakan pemugaran sampai akhirnya Candi Sambisari mulai terlihat rapi seperti yang kita lihat pada saat ini.
Bangunan Candi Sambisari
Candi Sambisari dikelilingi oleh pagar batu berukuran 50 m x 48 m dan tiga candi perwara (pendamping). Pada bagian luar dinding bangunan utama terdapat relung yang berisi patung Ganesha (sebelah timur), patung Durga Mahisasuramardini (di sebelah utara), patung Agastya (sebelah selatan), dan di sebelah barat terdapat dua patung dewa penjaga pintu yaitu Mahakala dan Nandiswara.
Untuk Candi Utama , didalamnya berisi lingga dan yoni berukuran
cukup besar, kira-kira 1,5 meter. Keberadaannya menunjukkan bahwa candi
ini dibangun sebagai tempat pemujaan Dewa Siwa. Lingga dan yoni yang terdapat pada candi utama diduga digunakan untuk membuat air suci oleh penganut agama Hindu. Air diguyurkan pada lingga dan dibiarkan mengalir melewati parit kecil pada
yoni, kemudian ditampung dalam sebuah wadah.
Diluar Candi utama terdapat 3 Candi Perwara (Pendamping). Isi di dalam candi perwara tengah memiliki lapik bujur sangkar yang berhias naga dan padmasana (bunga teratai) berbentuk bulat cembung di atasnya. Mungkin pada saat itu padmasana dan lapik dipakai sebagai tempat arca atau sesajen.
Diluar Candi utama terdapat 3 Candi Perwara (Pendamping). Isi di dalam candi perwara tengah memiliki lapik bujur sangkar yang berhias naga dan padmasana (bunga teratai) berbentuk bulat cembung di atasnya. Mungkin pada saat itu padmasana dan lapik dipakai sebagai tempat arca atau sesajen.
Keunikan Candi Sambisari
Berbeda dengan candi-candi pada umumnya , Letak Candi Sambisari berada di lahan yang lebih rendah dari permukaan lahan disekitar. Inilah yang membuat Candi Sambisari terlihat berbeda sehingga menjadi keunikan tersendiri.
Selain keunikan yang terletak pada posisi , Candi Sambisari juga mempunyai pemandangan yang indah karena saat pemugaran Candi Sambisari benar-benar ditata rapi. Rumput disekitar candi dibuat rata sehingga terlihat seperti taman.
Oiya di Candi Sambisari terdapat ruang informasi yang berisi foto-foto yang menggambarkan lingkungan sawah Karyowinangun sebelum digali dan kondisi awal candi ketika masih belum ditata. Disana juga terdapat foto-foto tentang proses penggalian dan rekonstruksi candi yang berjalan selama puluhan tahun, termasuk foto benda-benda lain yang ditemukan selama penggalian, berupa arca dari perunggu yang kini disimpan di Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala.
Selain keunikan yang terletak pada posisi , Candi Sambisari juga mempunyai pemandangan yang indah karena saat pemugaran Candi Sambisari benar-benar ditata rapi. Rumput disekitar candi dibuat rata sehingga terlihat seperti taman.
Oiya di Candi Sambisari terdapat ruang informasi yang berisi foto-foto yang menggambarkan lingkungan sawah Karyowinangun sebelum digali dan kondisi awal candi ketika masih belum ditata. Disana juga terdapat foto-foto tentang proses penggalian dan rekonstruksi candi yang berjalan selama puluhan tahun, termasuk foto benda-benda lain yang ditemukan selama penggalian, berupa arca dari perunggu yang kini disimpan di Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala.
Itulah informasi selengkapnya tentang Candi Sambisari.
Untuk sobat yang ingin mengunjungi Candi Sambisari berikut alamatnya : Desa Sambisari, Purwomartani, Kalasan, Sleman, Jogja. Untuk masuk ke area Candi Sambisari sobat cukup membayar Rp5.000,- saja. Biaya yang sangat murah untuk tempat wisata yang sangat menarik.
Untuk sobat yang ingin mengunjungi Candi Sambisari berikut alamatnya : Desa Sambisari, Purwomartani, Kalasan, Sleman, Jogja. Untuk masuk ke area Candi Sambisari sobat cukup membayar Rp5.000,- saja. Biaya yang sangat murah untuk tempat wisata yang sangat menarik.
Sobat yang ingin mengunjungi Candi Sambisari bisa datang antara jam 7 pagi sampai jam 5 sore.
tempatnya nyaman dan bagus,recommended untuk rekreasi bagi keluarga, maupun bersama pasangan anda Rental Mobil Jogja
ReplyDelete